TEKNIK DASAR AUDIO sebelum belajar sound system kita harus belajar frekuensi yang sering orang menyebut equalizer. Equalizer secara umum dapat dibagi dua, yaitu Graphic dan Parametric. Graphical EQ banyak dipakai pada Equalizer rumahan, sedangkan yang banyak kita pakai dalam dunia audio engineering adalah parametric EQ. Parametric EQ memiliki tiga buah parameter yang dapat disetel yaitu: Center frequency : Frequency tengah yang ingin anda cut / boost (potong / tambah) Gain : jumlah cut / boost dalam satuan dB Q Factor : Lebar atau sempit nya bandwith dari frequency yang di cut / boost Q factor: semakin tinggi angka nya, semakin sempit frequency yang terkena. Semakin rendah Q nya, semakin lebar frequency yang kena. Selain Bell Shape EQ yang dapat kita tentukan Q nya, kita mengenal juga yang namanya Shelving EQ. Pada shelving EQ, bandwith dan center frequency tidak lagi relevan. Sebagai ganti nya f di deskripsikan sebagai cut-off frequency, dan g adalah slope nya. Low Sh
CARA PERHITUNGAN LABA LABA KOTOR Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok LABA USAHA Laba Usaha = Laba Kotor – Beban Usaha LABA SEBELUM PAJAK LSB = Laba Usaha + (Pendapatan Non Usaha – Beban Non Usaha) LABA BERSIH Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Pajak (15%) JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN Laporan Laba/Rugi Laporan Ekuitas Neraca Laporan Arus Kas CARA MENGHITUNG LABA/ RUGI Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjaualan Penjualan Bersih = Penjualan – Retur Penjualan dan Pengurangan Harga – Potongan Penjualan Catatan Atas Laporan Keuangan KONSEP LABA/RUGI Jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir konsep LABA Jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir konsep RUGI Jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir konsep impas (Break Event Point) RUMUS L = TR – TC Keterangan: L : Laba/Rugi TR : Penerimaan Total TC : Pengeluaran (Biaya Total) Jika L negat